Sosial icon

Read more: http://hzndi.blogspot.com/2012/06/menambahkan-widget-icon-sprite-media.html#ixzz2Drh6nLxy

Friday, November 21, 2014

PEMBAHASAN BASMALAH

HURUF AL-BASMALAH

Jumlah huruf yang diucapkan bagi kalimat Al-Basmalah ini ada delapan belas sedangkan yang termaktub dalam bentuk penulisan adalah sembilan belas. Ketika dijelaskan kalimat-kalimat tersebut, ianya mengandung dua puluh dua huruf. Delapan belas mengisyaratkan kepada Al-'Awalim (العوالم) yakni sekelian alam yang diiktibarkan sebagai Delapan Belas Ribu 'Alam. Karena Al-Alfu (الألف) yang berarti seribu adalah merupakan jumlah yang sempurna mencakup atas saldo intensitas jumlah, maka jumlah seribu dianggap sebagai Ummu Al-Maratib (أم المراتب) yang mana tidak ada jumlah yang mengatasinya. Maka, Delapan Belas Ribu 'Alam tersebut diiktibarkan sebagai Ummahat Al-'Awalim (أمهات العوالم) yang mencakup' Alam Jabarut, 'Alam Malakut,' Arash, Kursi, Tujuh Petala Langit, Empat Anasir dan sekelian konstituen-juzuknya. Sembilan belas huruf adalah mengisyaratkan kepada 'Alam Insani. Meskipun ia termasuk dalam 'Alam Hewan, namun dengan mengambil iktibar pada kemuliaannya dan keterhimpunannya secara keseluruhan dan meliputi segala keberadaan' Alam yang lain, ada hal pekerjaan yang besar dan argumen baginya.

Hadhrat Imam Al-Waqi ', Hadhrat Imam Ats-Tsa'labi, Hadhrat Imam Al-Qurtubi dan Hadhrat Ibnu' Atiyyah Rahmatullah 'alaihim telah meriwayatkan sebuah Hadits dari Hadhrat Al-A'mash Rahmatullah' Alaih dan beliau telah meriwayatkannya dari Hadhrat Abi Wail rahmatullah 'Alaih dan beliau telah meriwayatkannya dari Hadhrat Ibnu Mas'ud Radhiyallahu' Anhu bahwa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda,

من أراد أن ينجيه الله من الزبانية التسعة عشر فليقرأ "بسم الله الرحمن الرحيم" فيجعل الله له من كل حرف منها جنة من كل واحد

"Barangsiapa berkehendak agar Allah memeliharanya dari siksa Malaikat Zabaniyyah Penjaga Neraka yang sebanyak sembilan belas, maka hendaklah dia mengucapkan" Bismillahir-Rahmanir-Rahim ", karena Allah akan menjadikan baginya dari setiap huruf dari pengucapannya sebagai perisai dari segala sesuatu."

Ada tiga huruf Alif (ا) yang terhijab untuk menyempurnakan jumlah dua puluh dua huruf yang terurai adalah mengisyaratkan kepada 'Alam Ilahi Al-Haqq (العالم الإلهي الحق) dengan diiktibarkan kepada Zat, Sifat dan Af'al. Maka, ada tiga 'alam secara Tafsil yang pada hakikatnya adalah mengacu kepada' Alam Yang Maha Satu. Tiga huruf Alif (ا) yang tertulis adalah mengisyaratkan bahwa pengungkapan tiga alam tersebut adalah pada Mazhar yakni tempat pengungkapan yang agung yaitu Insan dan sebagai menghijabkan 'Alam Ilahi.

TUJUH AYAT AL-FATIHAH

Dalam Tafsir Jalalain ada dinyatakan bahwa Surah Al-Fatihah adalah Surah yang diturunkan di Makkah berisi tujuh ayat beserta tasmiyah yang juga dikenal sebagai Al-Basmalah (البسملة). Seandainya Al-Basmalah (البسملة) adalah dari konten Surah Al-Fatihah, maka ayat yang ketujuh adalah "Shiratal-ladzîna" (صراط الذين) sampai ke akhirnya, dan jika Basmalah bukan dari Surah Al-Fatihah, maka ayat yang ketujuh adalah "ghairil -Maghdhubi "(غير المغضوب) sampai ke akhirnya.

Telah timbul Ikhtilaf perselisihan pendapat mengenai posisi ayat Al-Basmalah (البسملة) atau At-tasmiyah (التسمية) ini. Ada tiga Mazhab pendapat mengenai hal ini seperti yang telah dinukilkan oleh Hadhrat Imam Al-Baghawi Rahmatullah 'Alaih di dalam Tafsir beliau yang berjudul Mu'allim At-Tanzil seperti berikut:

1. Pendapat mazhab yang pertama adalah Para Qurra yaitu orang-orang yang terampil berkenaan Al-Quran dari kalangan penduduk Madinah, Basrah dan Para Fuqaha yaitu orang-orang yang terampil dalam bidang ilmu Fiqah di Kufah. Mereka berpendapat bahwa ayat tersebut bukan dari ayat pembukaan Al-Kitab Al-Quran dan bukan pula ayat pembukaan Surat-Surat yang lain. Pembukaan pembacaan Al-Quran dengan ayat tersebut adalah untuk menghasilkan maksud At-Tayammun (للتيمن) dan At-Tabarruk (التبرك) yakni bertujuan memperoleh keuntungan dan keberkahan dengan Nama-Nama Allah Ta'ala.

2. Pendapat Mazhab yang kedua adalah dari kalangan Para Qurra di Makkah, Kufah dan kebanyakan Para Fuqaha di Hijaz dengan menganggap bahwa ayat tersebut adalah dari Surah Al-Fatihah dan bukan ayat dari sekelian Surah karena ini dituliskan sebagai Klausul pembagi untuk setiap Surah.

3. Pendapat Mazhab yang ketiga adalah pendapat Hadhrat Ats-Tsauri, Hadhrat Ibnu Al-Mubarak dan Hadhrat Imam Ash-Shafi'iy Rahmatullah 'alaihim. Mereka berpendapat bahwa ayat tersebut adalah dari Surah Al-Fatihah dan juga dari setiap Surah kecuali Surah At-Taubah karena ianya telah ditulis di dalam Mushaf dengan tulisan pada hampir setiap Surah di dalam Al-Quran.

Hadhrat Imam Al-Mawardi Rahmatullah 'Alaih telah menukilkan di dalam Tafsir An-Nukat Wa Al-'Uyun karangannya bahwa, telah menjadi Ijma' kesepakatan Para 'Ulama dan Mufassirin bahwa Bismillahir-Rahmanir-Rahim (بسم الله الرحمن الرحيم) adalah dari isi Al-Quran di dalam Surah An-Naml.

Meskipun demikian, ada perselisihan pendapat pada mengitsbatkannya sebagai konten dari Surah Al-Fatihah. Hadhrat Imam Ash-Shafi'iy Rahmatullah 'Alaih dan sebagian Para' Ulama telah mengitsbatkan Al-Basmalah (البسملة) sebagai ayat awal bagi setiap Surah kecuali Surah At-Taubah. Hadhrat Imam Abu Hanifah Rahmatullah 'Alaih membantah pendapat tersebut dengan menganggap bahwa ini bukan termasuk sebagai ayat awal bagi setiap Surah.

Telah bersepakat Para 'Ulama bahwa Surah Al-Fatihah adalah mengandung tujuh ayat. Di sisi Hadhrat Imam Al-Baghawi Rahmatullah 'Alaih ayat Bismillahir-Rahmanir-Rahim (بسم الله الرحمن الرحيم) adalah ayat yang pertama dari Surah Al-Fatihah dan awal ayat yang terakhir adalah Siratal-ladzîna (صراط الذين). Bagi mereka yang tidak menggapkannya sebagai ayat dari Surah Al-Fatihah telah membuat ayat yang pertama adalah Alhamdulillahi Rabbil-'Alamin (الحمد لله رب العالمين) dan awal ayat yang terakhir ialah ghairil-Maghdhzubi 'alaihim (غير المغضوب عليهم).

Antara hujjah mereka yang membuat Al-Basmalah sebagai suatu ayat dari Surah Al-Fatihah dan juga sebagai suatu ayat dari Surat-Surat yang lain adalah karena telah dituliskan di dalam Mushaf Al-Quran dengan tulisan sebagaimana yang tertulis di dalam Al-Quran. Selain itu mereka mengajukan sebuah riwayat dari Hadhrat 'Abdul Wahhab Bin Muhammad Al-Kisai Rahmatullah' Alaih bahwasanya Hadhrat Abu Muhammad 'Abdul' Aziz BinAhmad Al-Khilal telah menyatakan bahwa Hadhrat Abu Al-'Abbas Muhammad Bin Ya'aqub Al-Asam Rahmatullah 'Alaih telah menyatakan bahwasanya Hadhrat Ar-Rabi' bin Sulaiman telah menyatakan bahwa Hadhrat Imam Ash-Shafi'iy telah menyatakan bahwa Hadhrat 'Abdul Majid telah meriwayatkan dari Hadhrat Ibnu Juraij Rahmatullah' Alaih bahwa ia telah berkata bahwa ayahnya yaitu Hadhrat Juraij Rahmatullah 'Alaih telah mengabarkan dari Hadhrat Sa'id Bin Jabir Radhiyallahu 'Anhu telah membacakan Firman Allah dari Surah Al-Hijr ayat 87,

Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Quran yang agung. [Al-Hijr: 87]

Selanjutnya, Hadhrat Sa'id Bin Jabir Radhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Surah Al-Fatihah adalah Ummu Al-Quran (أم القرآن). Kemudian, Hadhrat Sa'id Bin Jabir Radhiyallahu 'Anhu telah membacakan Surah tersebut sampai habis kepada Hadhrat Juraij Rahmatullah' Alaih lalu mengatakan bahwa,
"Bismillahir-Rahmanir-Rahim (بسم الله الرحمن الرحيم) adalah ayat yang ketujuh".

Hadhrat Sa'id Bin Jabir Radhiyallahu 'Anhu berikutnya telah berkata,
"Hadhrat Ibnu 'Abbas telah membacakannya kepadaku sepertimana daku telah membacakannya kepada kamu, kemudian ia berkata,

بسم الله الرحمن الرحيم الآية السابعة فذخرها لكم فما أخرجها لأحد قبلكم.

"Bismillahir-Rahmanir-Rahim adalah ayat yang ketujuh, maka ia telah disimpan untuk kamu dan tidak pernah ia dikeluarkan untuk siapa pun sebelum kamu."

Bagi mereka yang tidak menganggapkan Al-Basmalah sebagai satu ayat dari Surah Al-Fatihah telah berhujjah dengan sebuah riwayat yang telah dikabarkan oleh Hadhrat Abu Al-Hasan Muhammad Bin Muhammad Ash-Shirazi Rahmatullah 'Alaih telah mengabarkan bahwa Hadhrat Zahir Bin Ahmad Rahmatullah' Alaih telah mengabarkan bahwa Hadhrat Abu 'Isa Ishaq Al-Hashimi Rahmatullah' Alaih telah mengabarkan dari Hadhrat Abu Mus'ab Rahmatullah 'Alaih dari Hadhrat Malik Rahmatullah' Alaih dari Hadhrat Hamid At-Tawil Rahmatullah 'Alaih dari Hadhrat Anas bin Malik radhiyallahu' anhu bahwa beliau telah mengatakan,
"Daku telah pernah berdiri Solat di belakang Hadhrat Abu Bakar As-Siddiq dan Hadhrat Umar Bin Al-Khattab dan Hadhrat 'Utsman Bin Affan Radhiyallahu' Anhum dan sesungguhnya semua mereka tiadalah membaca Bismillahir-Rahmanir-Rahim (بسم الله الرحمن الرحيم) ketika sudah memulai Solat. "

Hadhrat Sa'id Bin Jabir Radhiyallahu 'Anhu meriwayatkan dari Hadhrat Ibnu' Abbas radhiyallahu 'anhu bahwa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu' Alaihi Wasallam tidak dapat mengenali tanda-tanda yang membedakan sebuah Surah sampai diturunkan ayat Bismillahir-Rahmanir-Rahim (بسم الله الرحمن الرحيم).

Hadhrat Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu telah berkata,

كنا لا نعلم فصل ما بين السورتين حتى ينزل بسم الله الرحمن الرحيم.

"Sesungguhnya kami tidak mengetahui pasal yang menjadi pemisah di antara dua buah Surah sampai turun ayat Bismillahir-Rahmanir-Rahim (بسم الله الرحمن الرحيم)."

Hadhrat Imam Ash-Shu'bi Rahmatullah 'Alaih telah mengatakan bahwa, adalah menjadi kebiasaan Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu' Alaihi Wasallam menulis pada awal setiap urusan atas kebiasaan bangsa Quraish yaitu dengan menuliskan Bismika Allahumma (باسمك اللهم) sampai ayat 41 dari Surah Hud diturunkan,

Dan Nuh 'Alaihissalam berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut Nama Allah di waktu berlayar dan ketika berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Maka, Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam telah mengubah awal penulisannya dengan kalimah Bismillah (باسم الله) sampai ayat dari Surah Al-Isra ayat 110 telah diturunkan,

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman, dengan Nama yang mana saja kamu seru, Dia memiliki Al-Asma Al-Husna yaitu Nama-Nama yang terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam Solatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya itu ".

Maka, Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam telah mengubah awal penulisannya dengan kalimah Bismillahir-Rahman (بسم الله الرحمن) sampai turun ayat 30 dari Surah An-Naml,

Sesungguhnya surat itu dari Hadhrat Nabi SuIaiman 'Alaihissalam dan sesungguhnya isinya adalah: "Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah Yang Maha Penyayang."

Maka Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam telah menurutinya dalam memulai penulisan dengan kalimah Bismillahir-Rahmanir-Rahim (بسم ٱلله ٱلرحمن ٱلرحيم).


By.
Makota Ruhani

No comments:

Post a Comment