BAB I
PENDAHULUAN
Alhamdulillahi rabbil’alamin puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami
bisa menyelesaikan tugas makalah tafsir tarbawi sholawat serta salam tak lupa
kami panjatkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah memahami kepada kita tentang
syariat islam syariat islam
Dalam
makalah ini kami akan sedikit membahas bagaimana Al-Qur’an membahas asal-usul
kejadian manusia mulai dari pembuahan sampai menjadi bentuk yang sempurna yang
mana semua proses itu dapat diterima oleh akal dan fikiran manusia.
BAB II
ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA
1. Asal-Usul Kejadian Manusia Dalam Surat
Al-Mu’minun ayat 12-16
ولقد خلقنا الانسان من سلالة من طين *
ثم جعلناه نطفة من قرار مكين *
ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا المضغة عظاما فكسونا العظام لحما
ثم انشأ ناه خلقا اخر* فتبارك الله احسن الخالقين * ثم انكم بعد ذ لك لميتون *
Artinya,
“Dan
sesunggunya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci
Allah, Pencipta yang Paling Baik.. kemudian setelah itu, sesungguhnya kamu
sekalian akan mati. (QS. Al-Mu’minun : 12-16)
Arti kosa-kata :
السلالة
|
:
|
Apa yang
dijabut dan dikeluarkan dari sesuatu, kadang bersifat disengaja, seperti sari
pati sesuatu buih susu, kadang pula bersifat tidak disengaja seperti tahi
kuku dan debu rumah.
|
قرار
|
:
|
Tempat menetap
|
مكين
|
:
|
Yang kokoh
|
العلقة
|
:
|
Darah beku
|
المضغة
|
:
|
Sepotong daging sebesar ap[a yang dikunyah
|
تبارك الله
|
:
|
Maha Tinggi dan Maha Suci Allah
|
Penjelasan :
Pada ayat ini menjelaskan tentang asal
usul kejadian manusia, yang menurut sekelompok mufasir berpendapat bahwa
yang dimaksud dengan manusia adalah adam. Dan pada hakikatnya manusia lahir
dari sari tanah, kemudian sari pati itu mengalami perkembangan kejadian
sehingga menjadi air mani (nutfah).
Apabila terjadi perkawinan air mani dan
sel telur, maka mulailah perkembangan darah beku, yaitu sel-sel hidup yang
kepadanya sel-sel telur terbagi setelah perkawinannya, perkembangannya ini dinamakan dengan ‘alaqoh
(darah beku) karena ada keserupaan yang besar antara darah dengan lintah air.
Masa perkembangan darah beku dalam janin
mencapai empat minggu, kemudian berkembang menjadi mudhghoh (sepotong daging)
karena serupa benar dengan sepotong daging yang bisa dimamah, dan masa
perkembangannya mencapai tiga sampai sepuluh minggu, sesudah itu mulai tampak
sel-sel tulang, lalu daging. Yakni otot-otot yang membungkus tulang laksana
pakaian yang menutupi tubuh. Dengan sel-sel dari brebagai perkembangan ini
Allah mengeluarkan bagi kita bentuk insan yang indah, yang menyaksikan
kekuasaan dan keagungan pencipta dan Dia membebankan taklif kepada
hamba-hamba-Nya, dan menjelaskan bahwa seluruh pelaksanaan taklif ini merupakan
ungkapan rasa syukur manusia kepada tuhannya yang telah menjadikanna pada kali
pertama dan membolak-balikannya dalam berbagai perkembangan yang merupakan
puncak kesempurnaannya, sehingga mampu mengemban seluruh taklif itu. Pada
akhirnya dia mesti sampai pada suatu perkembangan tempat dia berhak menerima
balasan atas apa yang dibebankan kepadanya, yaitu priode pembangkitan setelah
mati pada hari kiamat.
Pesan pendidikan :
- Kejadian manusia yang diterima oleh akal dan fikiran
- Mendorong bersyukur kepada Allah SWT yang telah mencitakannya dari setetes air mani sehingga menjadi mahluk yang sempurna yang dapat menyaksikan kekuasaan dan keagungan-Nya.
- Pada akhirnya semua manusia akan mati dan akan menerima segala balasanya dihari kiamat.
2. Asal-Usul Kejadian Manusia Dalam Surat
Al-Alaq Ayat 1-5
Surah
Al-Alaq Ayat 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ * خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ * اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ * الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ * عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ *
Terjemahan:
[ 1] Bacalah dengan menyebut nama
Tuhanmu yang menciptakan.
[ 2] Dia menciptakan manusia dari
segumpal darah beku;
[ 3] Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha
Pemurah;
[ 4] Yang mengajar manusia melalui
pena dan tulisan;
[ 5] Dia mengajar manusia apa yang
tidak diketahuinya.
Arti Kata-Kata
اقْرَأ
|
|
Bacalah
|
عَلَق
|
|
Diciptakan
dari segumpal darah (tetesan darah kental yang melekat dalam rahim ibu
“alaqa”)
|
Penjelasan
:
Pada ayat pertama Allah
memerintahkan manusia membaca ( mempelajari, meneliti dan sebagainyaa). Apa
saja yang telah ia ciptakan baik ayat –
ayat-Nya yang tersirat tersurat (qauliyah ), yaitu alqur an, dan ayat –
ayat-nya yang tersirat maksudnya alam semesta (kauniyah ) membaca itu harus
dengan nama-nya, artinya karena dia. Dan
mengharap pertolongan-nya dengan demikian tujuan membaca dan mendalami ayat
–ayat Allah itu adalah diperolehnya hasil yang di ridhai-Nya, yaitu ilmu atau
sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Iqro dapat diartikan membaca, menghimpun, menelaah, mendalami, meneliti
dan menyampaikan. Mustafa Al Maraghi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa arti
Iqro yaitu Allah menjadikan engkau (Muhammad SAW) bisa membaca dengan kehendak-Nya
yang tadinya engkau tidak bisa membaca. Pakar tafsir yang lain membantah hal
ini karena setelah menerima wahyu ini Muhammad SAW tetap tidak bisa membaca.
Justru Beliau SAW tidak bisa membaca dan menulis adalah sebuah mu’jizat, karena
dengan begitu orang tidak akan ragu mengakui bahwa Al-Qur’an adalah murni wahyu
dari Allah SWT tanpa campur tangan Muhammad SAW (Surah Al Ankabut:48).
Pada ayat
ke-dua Allah menyebutkan bahwa di antara yang telah ia ciptakan adalah manusia,
yang menunjukan mulianya manusia itu adalah itu dalam pandangan-nya, allah
menciptakan manusia itu dari alaqah (ziqot) yakni telur yang sudah terbuahi
sperma, yang sudah dalam menempel di rahim ibu. Karena sudah menempel itu, maka zigot dapat berkembang menjadi manusia
dengan dengan demikian asal usul manusia itu adalah sesuatu yang tidak ada
artinya, tetapi kemudian menjadi manusia yang perkasa. Allah berfirman dalam
surah Ar-rum yang artinya:
ومن ايا ته ان خلقكم من تراب ثم اذا
انتم بشر تنتسرون
“Dan di antara tanda – tanda (kebesaran)-nya
ialah dia menciptan kamu dari tanah, kemudian tiba – tiba kamu ( menjadi
manusia yang berkembang biak (ar-rum/30:20)”
Asal usulnya
itu juga labil, zigot itu bisa tidak menempel di rahim, atau bisa terlepas dari
rahim itu, sehingga pembentukan manusia terhenti prosesnya. Oleh karena itu, manusia seharusnya tidak
sombong dan ingkar, tetapi bersyukur dan patuh kepada-nya. Karena dengan
kemahakuasaan dan karunia allah, ia bisa tercipta.
Menurut kajian ilmiah alaqah merupakan bentuk
perkembangan pra embrionik yang terjadi setelah percampuran sel mani (sperma )
dan sel telur. Moore dan azzindani menjelaskan bahwa alaqah dalam bahasa arab
berarti lintah (leech) atau suatu suspensi atau segumpal darah. Lintah
merupakan binatang tingkat rendah, berbentuk seperti buah per da hidup dengan
cara menghisap darah. Jadi alaqah
merupakan tingkatan embrionik, yang berbentuk seperti buah per. Di mana sistem kardiovaskuler
( sistem pembuluh-jantung) sudah mulai tampak, dan hidupnya tergantung dari
darah ibunya, mirip dengan lintah. Alaqah terbentuk sekitar 24 - 25 hari sejak
pembuahan. jika jaringan pra-embrionik alaqah ini di ambil keluar, memang
tampak seperti segumpal darah.
Pada ayat ke-tiga Allah menyuruh manusia membaca
lagi, yang mengandung arti bahwa membaca yang akan membuahkan ilmu dan iman,
itu perlu di lakukan berkali kali minimal dua kali. Bila alquran atau alam ini
di baca dan di selidiki berkali kali.maka manusia akan menemukan bahwa allah
itu pemurah. yaitu bahwa ia akan mencurahkan pengetahuan-nya kepadanya dan akan
memmperkokoh imannya.
Pada ayat ke-empat dan ke-lima menjelaskan di
antara bentuk kemurahan allah adalah Ia mengajari manusia mampu mengunakan alat
tulis. Mengajari di sisni maksudnya memberinya kemampuan mengunakanya dengan
kemampuan mengunakan alat tulis itu. Manusia dapat menuliskan temuanya sehingga
ilmu itu dapat di kembangkan. dengan demikian manusia dapat mengetahui apa yang
sebelumnya belum di ketahui artinya ilmu itu akan terus berkembang demikianlah
besarnya fungsi baca tulis.
Kesimpulan
umat manusia apalagi umat islam harus mengembangkan kemampuan baca tulis untuk
mendalami ayat allah baik itu ayat qauliyah maupun kauniyah
Pesan
pendidikan:
- Membaca dan mendalami ayat ayat allah harus karena Dia dan dengan meminta bantuanya supaya ilmu yang di hasilkan bermanfaat bagi umat manusia
- Membaca atau meneliti ayat-ayat itu harus di lakukan berkali kali artinya secar terus menerus supaya terus menerus pula meningkatkan penguasan ilmu pengetahuan.
- Membaca tidak akan bisa meresap ke dalam jiwa, melainkan setelah berulang-ulang dan dibiasakan
BAB III
PENUTUP
Dengan terciptanya makalah ini semoga kita
bertambah keimanan kita melihat bagaiman Al-Qur’an yang sebagai mu’jizat umat
islam menjelaskan kejadian manusia mulai dari awal sampai akhir yang proses itu
semua diakui oleh semua ilmuan yang ada didunia tentang kebarannya yang dapat
diterima oleh akal dan fikiran manuisa.
Akhirnya tiada gading yang tak retak, kami
merasa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu kami
menerima saran dan kritik dari teman-teman agar lebih baik lagi kedepannya.