Sosial icon

Read more: http://hzndi.blogspot.com/2012/06/menambahkan-widget-icon-sprite-media.html#ixzz2Drh6nLxy

Sunday, September 16, 2012

ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA



BAB I
PENDAHULUAN

Alhamdulillahi rabbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah tafsir tarbawi sholawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah memahami kepada kita tentang syariat islam syariat islam
            Dalam makalah ini kami akan sedikit membahas bagaimana Al-Qur’an membahas asal-usul kejadian manusia mulai dari pembuahan sampai menjadi bentuk yang sempurna yang mana semua proses itu dapat diterima oleh akal dan fikiran manusia.



BAB II
ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA

1. Asal-Usul Kejadian Manusia Dalam Surat Al-Mu’minun ayat 12-16

ولقد خلقنا الانسان من سلالة من طين * ثم جعلناه نطفة من قرار مكين * ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا المضغة عظاما فكسونا العظام لحما ثم انشأ ناه خلقا اخر* فتبارك الله احسن الخالقين *  ثم انكم بعد ذ لك لميتون *

Artinya,
            “Dan sesunggunya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang Paling Baik.. kemudian setelah itu, sesungguhnya kamu sekalian akan mati. (QS. Al-Mu’minun : 12-16)

Arti kosa-kata :
السلالة
:
 Apa yang dijabut dan dikeluarkan dari sesuatu, kadang bersifat disengaja, seperti sari pati sesuatu buih susu, kadang pula bersifat tidak disengaja seperti tahi kuku dan debu rumah.
قرار
:
Tempat menetap
مكين
:
Yang kokoh
العلقة
:
Darah beku
المضغة
:
Sepotong daging sebesar ap[a yang dikunyah
تبارك الله
:
Maha Tinggi dan Maha Suci Allah

Penjelasan :
Pada ayat ini menjelaskan tentang asal usul kejadian manusia, yang menurut sekelompok mufasir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan manusia adalah adam. Dan pada hakikatnya manusia lahir dari sari tanah, kemudian sari pati itu mengalami perkembangan kejadian sehingga menjadi air mani (nutfah).
Apabila terjadi perkawinan air mani dan sel telur, maka mulailah perkembangan darah beku, yaitu sel-sel hidup yang kepadanya sel-sel telur terbagi setelah perkawinannya,  perkembangannya ini dinamakan dengan ‘alaqoh (darah beku) karena ada keserupaan yang besar antara darah dengan lintah air.
Masa perkembangan darah beku dalam janin mencapai empat minggu, kemudian berkembang menjadi mudhghoh (sepotong daging) karena serupa benar dengan sepotong daging yang bisa dimamah, dan masa perkembangannya mencapai tiga sampai sepuluh minggu, sesudah itu mulai tampak sel-sel tulang, lalu daging. Yakni otot-otot yang membungkus tulang laksana pakaian yang menutupi tubuh. Dengan sel-sel dari brebagai perkembangan ini Allah mengeluarkan bagi kita bentuk insan yang indah, yang menyaksikan kekuasaan dan keagungan pencipta dan Dia membebankan taklif kepada hamba-hamba-Nya, dan menjelaskan bahwa seluruh pelaksanaan taklif ini merupakan ungkapan rasa syukur manusia kepada tuhannya yang telah menjadikanna pada kali pertama dan membolak-balikannya dalam berbagai perkembangan yang merupakan puncak kesempurnaannya, sehingga mampu mengemban seluruh taklif itu. Pada akhirnya dia mesti sampai pada suatu perkembangan tempat dia berhak menerima balasan atas apa yang dibebankan kepadanya, yaitu priode pembangkitan setelah mati pada hari kiamat.
Pesan pendidikan :
  • Kejadian manusia yang diterima oleh akal dan fikiran
  • Mendorong bersyukur kepada Allah SWT yang telah mencitakannya dari setetes air mani sehingga menjadi mahluk yang sempurna yang dapat menyaksikan kekuasaan dan keagungan-Nya.
  • Pada akhirnya semua manusia akan mati dan akan menerima segala balasanya dihari kiamat.




2. Asal-Usul Kejadian Manusia Dalam Surat Al-Alaq Ayat 1-5
Surah Al-Alaq Ayat 1-5

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ * خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ * اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ * الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ      *  عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ *


Terjemahan:
           [ 1] Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.
           [ 2] Dia menciptakan manusia dari segumpal darah beku;
           [ 3] Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah;
           [ 4] Yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan;
           [ 5] Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.

              Arti Kata-Kata

اقْرَأ

Bacalah
عَلَق

Diciptakan dari segumpal darah (tetesan darah kental yang melekat dalam rahim ibu  “alaqa”)

Penjelasan :
Pada ayat pertama Allah memerintahkan manusia membaca ( mempelajari, meneliti dan sebagainyaa). Apa saja yang telah ia ciptakan baik ayat  – ayat-Nya yang tersirat tersurat (qauliyah ), yaitu alqur an, dan ayat – ayat-nya yang tersirat maksudnya alam semesta (kauniyah ) membaca itu harus dengan nama-nya,  artinya karena dia. Dan mengharap pertolongan-nya dengan demikian tujuan membaca dan mendalami ayat –ayat Allah itu adalah diperolehnya hasil yang di ridhai-Nya, yaitu ilmu atau sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Iqro dapat diartikan membaca, menghimpun, menelaah, mendalami, meneliti dan menyampaikan. Mustafa Al Maraghi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa arti Iqro yaitu Allah menjadikan engkau (Muhammad SAW) bisa membaca dengan kehendak-Nya yang tadinya engkau tidak bisa membaca. Pakar tafsir yang lain membantah hal ini karena setelah menerima wahyu ini Muhammad SAW tetap tidak bisa membaca. Justru Beliau SAW tidak bisa membaca dan menulis adalah sebuah mu’jizat, karena dengan begitu orang tidak akan ragu mengakui bahwa Al-Qur’an adalah murni wahyu dari Allah SWT tanpa campur tangan Muhammad SAW (Surah Al Ankabut:48).

Pada ayat ke-dua Allah menyebutkan bahwa di antara yang telah ia ciptakan adalah manusia, yang menunjukan mulianya manusia itu adalah itu dalam pandangan-nya, allah menciptakan manusia itu dari alaqah (ziqot) yakni telur yang sudah terbuahi sperma, yang sudah dalam menempel di rahim ibu. Karena sudah menempel itu,  maka zigot dapat berkembang menjadi manusia dengan dengan demikian asal usul manusia itu adalah sesuatu yang tidak ada artinya, tetapi kemudian menjadi manusia yang perkasa. Allah berfirman dalam surah Ar-rum yang artinya:

ومن ايا ته ان خلقكم من تراب ثم اذا انتم بشر تنتسرون
“Dan di antara tanda – tanda (kebesaran)-nya ialah dia menciptan kamu dari tanah, kemudian tiba – tiba kamu ( menjadi manusia yang berkembang biak (ar-rum/30:20)”
Asal usulnya itu juga labil, zigot itu bisa tidak menempel di rahim, atau bisa terlepas dari rahim itu, sehingga pembentukan manusia terhenti prosesnya. Oleh karena itu, manusia seharusnya tidak sombong dan ingkar, tetapi bersyukur dan patuh kepada-nya. Karena dengan kemahakuasaan dan karunia allah, ia bisa tercipta.
             Menurut kajian ilmiah alaqah merupakan bentuk perkembangan pra embrionik yang terjadi setelah percampuran sel mani (sperma ) dan sel telur. Moore dan azzindani menjelaskan bahwa alaqah dalam bahasa arab berarti lintah (leech) atau suatu suspensi atau segumpal darah. Lintah merupakan binatang tingkat rendah, berbentuk seperti buah per da hidup dengan cara menghisap darah.  Jadi alaqah merupakan tingkatan embrionik, yang berbentuk seperti buah per. Di mana sistem kardiovaskuler ( sistem pembuluh-jantung) sudah mulai tampak, dan hidupnya tergantung dari darah ibunya, mirip dengan lintah. Alaqah terbentuk sekitar 24 - 25 hari sejak pembuahan. jika jaringan pra-embrionik alaqah ini di ambil keluar, memang tampak seperti segumpal darah.
Pada ayat ke-tiga Allah menyuruh manusia membaca lagi, yang mengandung arti bahwa membaca yang akan membuahkan ilmu dan iman, itu perlu di lakukan berkali kali minimal dua kali. Bila alquran atau alam ini di baca dan di selidiki berkali kali.maka manusia akan menemukan bahwa allah itu pemurah. yaitu bahwa ia akan mencurahkan pengetahuan-nya kepadanya dan akan memmperkokoh imannya.
Pada ayat ke-empat dan ke-lima menjelaskan di antara bentuk kemurahan allah adalah Ia mengajari manusia mampu mengunakan alat tulis. Mengajari di sisni maksudnya memberinya kemampuan mengunakanya dengan kemampuan mengunakan alat tulis itu. Manusia dapat menuliskan temuanya sehingga ilmu itu dapat di kembangkan. dengan demikian manusia dapat mengetahui apa yang sebelumnya belum di ketahui artinya ilmu itu akan terus berkembang demikianlah besarnya fungsi baca tulis.
Kesimpulan umat manusia apalagi umat islam harus mengembangkan kemampuan baca tulis untuk mendalami ayat allah baik itu ayat qauliyah maupun kauniyah

Pesan pendidikan:
  • Membaca dan mendalami ayat ayat allah harus karena Dia dan dengan meminta bantuanya supaya ilmu yang di hasilkan bermanfaat bagi umat manusia
  • Membaca atau meneliti ayat-ayat itu harus di lakukan berkali kali artinya secar terus menerus supaya terus menerus pula meningkatkan penguasan ilmu pengetahuan.
  • Membaca tidak akan bisa meresap ke dalam jiwa, melainkan setelah berulang-ulang dan dibiasakan


BAB III
PENUTUP
Dengan terciptanya makalah ini semoga kita bertambah keimanan kita melihat bagaiman Al-Qur’an yang sebagai mu’jizat umat islam menjelaskan kejadian manusia mulai dari awal sampai akhir yang proses itu semua diakui oleh semua ilmuan yang ada didunia tentang kebarannya yang dapat diterima oleh akal dan fikiran manuisa.
Akhirnya tiada gading yang tak retak, kami merasa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu kami menerima saran dan kritik dari teman-teman agar lebih baik lagi kedepannya.
 



 





No comments:

Post a Comment